Tampilkan postingan dengan label Jasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jasa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Januari 2018

Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli

Pengertian Pemasaran Jasa

Pengertian Pemasaran Jasa
Dalam konsep pemasaran modern telah dikatakan bahwa titik tolak dari kegiatan pemasaran ialah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, sebisa mungkin memberikan pelayanan yang maksimal selanjutnya dengan program pemasaran yang terintegrasi akhirnya akan tercapai tujuan akhir yaitu pencapaian laba. Guna mengetahui lebih jelas tentang pengertian pemasaran dan jasa, berikut ini dikutip beberapa pendapat para ahli dalam bidang pemasaran diantaranya :
Philip Kotler dan Amstrong (2008:7) menyatakan bahwa :“Pemasaran ialah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat pencapaian dan pertukaran timbal balik dan nilai dengan pihak lain”.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa mula-mula manusia harus menentukan kebutuhannya dulu baru kemudian berusaha memenuhinya dengan cara mengadakan hubungan.

Pengertian Bauran Pemasaran Untuk Jasa

Bauran pemasaran termaksud salah satu acuan dalam menyusun strategi pemasaran yang kedudukannya cukup penting, karena keberhasilan perusahaan mencapai tujuan sangat ditentukan oleh sejauh mana bauran pemasaran dilaksanakan.Hal ini sebagai pertimbangan, bahwa beberapa variabel yang ada dalam bauran pemasaran ialah variabel yang diperhitungkan oleh konsumen dalam menetapkan pembelian suatu produk.

Philip Kotler dan Amstrong (2008:12) menyatakan bahwa:“Bauran pemasaran (marketing mix) ialah seperangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol dilakukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (market share), dimana variabel-variabel tersebut terdiri atas produk, tempat, promosi dan harga.

Sedangkan Simanjuntak (2007 : 214) memberikan definisi yaitu: “Bauran pemasaran dan jasa ialah kelompok variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk memengaruhi reaksi para pembeli”.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran dan jasa ialah ujung tombak strategi pemasaran yang mengimplementasikan segmen pasar, target pasar dan posisi pasar yang menitikberatkan pada masalah produk, harga, kualitas produk, media promosi dan bentuk saluran distribusi serta pelayanan  yang diperuntukkan bagi pasar yang sudah menjadi terget atau sasaran. Bauran pemasaran harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan tujuan agar dapat mempercepat terjadinya penjualan karena variabel tersebut merupakan variabel inti yang dapat dikontrol dan digunakan untuk memengaruhi konsumen dalam menetapkan suatu pembelian terhadap suatu produk dan jasa, maka akan diuraikan sebagai berikut.


loading...



a1. Produk ( Product )
Produk jasa merupakan “segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.” Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, tempat, organisasi, dan ide (Kotler, 2008:428), Jadi produk dapat berupa tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan.

Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli mamfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu :
  1. Barang nyata
  2. Barang nyata disertai jasa
  3. Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan, dan
  4. Murni jasa
Jadi pada dasarnya produk ialah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.

a2. Promosi (Promotion)
Promosi ialah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Alma, 2008:179).

Promosi selain mempunyai mamfaat dalam memperkenalkan produk baru, juga penting sekali dalam hal mempertahankan selera konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk yang sudah ada. Namun betapun gencarannya kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, perlu pula didukung oleh harga dan kualitas dari produk yang dipromosikan, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai volume penjualan serta market share akan tercapai. Terdapat empat sarana promosi, yang biasa dilakukan oleh bank yaitu:
a. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank guna meng informasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabah. Media yang dapat dilakukan seperti pemasangan billoard dijalanjalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabangatau pasar pembelan jaan, pemasangan spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media lainnya. Adapun pertimbangan pengguna media yang akan dipakai untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain :
  1. Jangkauan media yang digunakan.
  2. Saran atau konsumen yang dituju.
  3. Biaya yang dikeluarkan.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan atau meningkat kan jumlah nasabah. Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
  1. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar walaupun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.
  2. Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah simpanan terbesar.
  3. Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal, serta promosi penjualan dan penjualan lainnya.
c. Publitas (Publicty)
Publitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial dan kegiatan lainnya. Kegiatan publitas dapat meningkatkan pamor bank dimata nasabahnya.

d Penjualan Pribadi (Personal Sales)
Penjualan pribadi lebih banyak dilakuakan oleh petugas customer service pada dunia perbankan. Dalam hal ini customer service memegang peranan sebagai pembinaan hubungan dengan masyarakat atau public relation. Customer service bank dalam melayani nasabah selalu berusaha menarik para calon nasabah menjadi nasabah yang bersangkutan dnegan berbagai cara.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi ialah suatu upaya yang merubah pandangan (image) konsumen terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga konsumen memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersngkutan.

a3. Proses (Process)
Proses ialah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi ialah sangat penting suksesnya pemasaran jasa. Seluruh aktivitas kerja ialah proses, proses melibatkan prosedurprosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanisme, aktivitasaktivitas dan rutinitas-rutinitas dengan apa produk (barang atau jasa) disalurkan ke pelanggan.

a4. Orang (People)
Orang (people) ialah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari ”people”ialah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service counter). Elemen people ini memiliki 2 aspek yaitu :
a. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan baik, cepat, Ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
b. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi ialah hubungan yang ada diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain, tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivas, dan manajemen dari sumber daya manusia.

a5. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainnya.Selain itu suasana dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang, dan lain-lain.

Lovelock (2008:248) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut :
  1. An attention-Creating medium, perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
  2. A a mesage-creating medium. Menggunakan symbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
  3. An effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk mencipatakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.

Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa

Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa 

Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa
Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa” (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang berusaha menyatakan bahwa pengertian jasa.

Lupiyoadi,(2008; 6) menyatakan bahwa jasa sebagai berikut: “Service is all economic activities whose output is not a physical product or construction is generally consumed at that time is produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health” (jasa merupakan  semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan konsumen).

Tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, Lupiyoadi, (2008; 6) juga menyatakan bahwa jasa sebagai berikut:  “Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya”.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

Karakteristik Jasa 
Berbagai riset dan literatur manajemen dan pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang membedakan barang dan jasa yang dinamakan paradigma IHIP: Intangibility, Heterogeneity, Inseparability, dan Perishability (Tjiptono dan Chandra, 2008; 22).
a. Intangibility: 
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia mengalami atau mengkonsumsinya sendiri. Bila pelanggan membeli jasa tertentu, maka ia hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Pelanggan tersebut tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya.
b. Heterogeneity: 
Jasa bersifat Heterogeneity karena merupakan non-standarized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Sebagai contoh, dua orang yang datang ke salon yang sama dan meminta model rambut yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang seratus persen identik ( kecuali kalau keduanya minta rambutnya dibuat plontos).
c. Inseparability: 
Jasa bersifat inseparability artinya jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Sedangkan barang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, baru dikonsumsi. Sebagai contoh, dokter gigi tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien. Selain hadir secara fisik dan mental, pasien bersangkutan secara aktual juga berperan sebagai co-producer dalam operasi jasa, dengan jalan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter dan menjelaskan gejala sakit atau kebutuhan spesifiknya.
d. Perishability: 
Jasa bersifat perishability artinya jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang, dijual kembali, atau dikembalikan. Sebagai contoh, kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien di tempat praktik dokter umum akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.

Lupiyoadi, (2008; 6) juga menambahkan bahwa karakteristik jasa adalah sebagai berikut:
a. Tidak berwujud (Intangibility):
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.
b. Tidak dapat disimpan (Unstorability):
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsums secara bersamaan.
c. Kustomisasi (Customization):
Jasa seringkali disesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat atau karakteristik utama dari jasa adalah tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli, kemudian jasa juga tidak dapat disimpan, dan jasa memiliki banyak variasi bentuk, kualitas serta jenis tergantung pada siapa jasa tersebut dijual, hal ini disebabkan oleh kebutuhan konsumen jasa yang berbeda-beda, sehingga jasa yang dijual disesuaikan dengan permintaan konsumennya

Kamis, 26 Oktober 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pelanggan Menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pelanggan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Listrik dalam masyarakat modern adalah kebutuhan pokok karena listrik sangat diperlukan bukan hanya di kantor, di sekolah, bahkan rumah tangga pun sangat membutuhkan tersedianya tenaga listrik. Listrik tidak hanya dibutuhkan dipabrikpabrik,diperusahaan-perusahaan untuk menjalankan kegiatan produksi, tetapi di rumah-rumah pun listrik diperlukan karena sebagian besar alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga menggunakan tenaga listrik.

Kebutuhan listrik di Kota Banda Aceh belum semuanya terlayani karena penyediaan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh belum dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat baik untuk industri maupun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh masih berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan baik, baik dengan membangun pusat-pusat pembangkit tenaga listrik melalui kebijakan-kebijakan yang baru, seperti kebijakan listrik prabayar dengan menyediakan berbagai tempat atau loket untuk menjual token kepada masyarakat dengan tujuan mempermudahkan pelanggan dan menciptakan pelayanan yang berkualitas dan kinerja perusahaan yang efesien.

Produk listrik prabayar milik Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh cara penggunaanya sama dengan handphone (HP), dimana meter prabayar berfungsi sebagai media sekaligus penghitung pemakaian pelanggan. Tetapi pada meter prabayar menggunakan alat pembatas berupa MCB (mini circuit breaker) yang berfungsi sebagai alat pembatas daya. Misalnya ketika pelanggan yang menggunakan daya 900 watt tidak bisa memakai daya melebihi kapasitas MCB.

Salah satu perbedaan listrik prabayar dan listrik pasca bayar terletak pada cara pembiayaannya. Pada listrik pasca bayar pelanggan sudah bisa langsung menikmati kWH, setelah itu baru melakukan pembayaran dari hasil pencatatan yang dilakukan oleh petugas catat meter. sedangkan pada produk listrik prabayar, pelanggan membeli dulu kWH, setelah itu baru pelanggan bisa menikmati listrik. Dalam mewujudkan kepuasan pelanggan, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh. Selain berinnovasi terhadap produk-produk baru, Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh juga harus terus mengevaluasi hasil dari produk listrik prabayar. Untuk mengevaluasi produk listrik prabayar tersebut, dibutuhkan kinerja yang baik dari karyawan Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh Dengan adanya listrik prabayar ini, manajemen SDM (sumber daya manusia) Perusahaan Listrik Negara Banda Aceh perlu meningkatkan kinerja karyawannya, agar karyawan tersebut mampu menangani dengan tepat dan cepat masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan penanganan masalah listrik prabayar.

Listrik prabayar merupakan produk innovasi dari Perusahaan Listrik Negara, seperti halnya pengisian pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik prabayar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli token (voucher listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kwh (killo watt hours) Meter khusus yang disebut dengan meter Prabayar  dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di meter prabayar. Nantinya, lewat layar yang ada di meter prabayar akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti: 1) Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput), 2) Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini, 3) Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time) dan 4) Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang ketenagalistrikan. Selama ini, pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapat layanan listrik paskabayar, yaitu pelanggan menggunakan energi listrik terlebih dulu dan membayar belakangan, yaitu pada bulan berikutnya. Sebenarnya, listrik paskabayar ini menyisakan berbagai masalah setiap bulannya. Perusahaan Listrik Negara harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar oleh pelanggan, melakukan penagihan kepada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu tertentu.

Mengatasi masalah tersebut, Perusahaan Listrik Negara mulai mencari solusi dan pada tahun 2009 Perusahaan Listrik Negara mulai menawarkan layanan alternative baru untuk pelanggan, yakni listrik prabayar. Layanan LPB diluncurkan untuk menjawab keluhan masyarakat mengenai soal melonjaknya pemakaian listrik, pembacaan meteran yang tidak benar, kedatangan petugas pencatatan meteran yang dianggap mengganggu, juga soal pemadaman listrik akibat pelanggan telat membayar. Dengan layanan LPB diharapkan dapat mengatasi semua keluhan pelanggan dan mengontrol sendiri pemakaian listriknya.

Namun, penawaran baik dari Perusahaan Listrik Negara ini tidak serta merta disambut baik oleh masyarakat. Masih ada sebagian masyarakat yang suka dengan listrik paskabayar, dengan alasan tidak mau terlalu ribet dengan urusan listrik, ingin tahu beres, dan sebagainya. Oleh karena itu pihak Perusahaan Listrik Negara harus bekerja ekstra untuk mengenalkan listrik prabayar kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya daerah pedesaan. Demikian halnya dengan PT. PLN (Persero) Banda Aceh, harus benar-benar ekstra dalam mengenalkan dan memasarkan kemudahan listrik prabayar kepada masyarakat. Saat ini, target komposisi daya yang disediakan oleh PT PLN (Persero) Banda Aceh untuk pemasangan baru belum tersentuh semua rumah. Tapi ada upaya untuk memeratakan setiap rumah. Hal ini menjadi perhitungan pelanggan kalau ini terjadi dan mungkin akan terjadi pro kontra dikalangan masyarakat, sebab listrik prabayar tidak mengenal tolenransi kepada masyarakat karena sistem pembayaranya di muka, dengan kata lain bayar dulu baru makai.

Keputusan pelanggan dianggap sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Keputusan pelanggan merupakan keputusan pemakai/pembeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan listrik negara dalam memberikan kepuasan terhadap pelayanannya haruslah selalu memperbaiki dan mengevaluasi, apakah Perusahaan Listrik Negara sudah memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggannya. Karena kepuasan pelanggan sangat ditentukan oleh kualitas barang dan jasa yang dikehendaki pelanggan. Prabayar yang katanya bisa memudahkan bagi masyarakat untuk mengendalikan pemakaian listriknya sekaligus berhemat dalam pemakaian listrik tersebut. Oleh karena itu saya ingin membuktikan dengan penelitian ini bahwa adanya penyebab terjadinya keputusan pelanggan berpindah pelanggan dari pasca bayar ke Prabayar, maka penulis meneliti tentang “ Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pelanggan Menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
  1. Apa saja faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh?
  2. Diantara faktor-faktor yang diteliti, adakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan pelanggan menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pelanggan menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh.
  2. Untuk mengetahui faktor apa paling dominan mempengaruhi keputusan pelanggan menggunakan Listrik Prabayar di Kota Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagi penulis: Untuk bisa mengaplikasikan berbagai teori pemasaran yang telah diperoleh selama masa studi pascasarjana.
  2. Bagi PLN: Untuk bisa menjadi masukan pihak perusahaan dalam melakukan tinjauan berbagai kebijakan mengenai listrik prabayar.
  3. Bagi lembaga pendidikan: Sebagai masukan dan tambahan wawasan teori dan pengetahuan mengenai berbagai hal pemasaran dan listrik prabayar.
  4. Bagi pembaca: Sebagai masukan, acuan, dan referensi bagi pembaca umumnya, dan khususnya bagi peneliti yang akan datang.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Senin, 23 Oktober 2017

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan konsumen
BAB  I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan dalam dunia usaha depot air minum yang semakin ketat adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian usaha yang bermutu dan berkualitas. Perubahan paradigma telah memaksa setiap organisasi usaha depot air minum baik usaha depot air minum dalam skala besar dan skala kecil untuk melakukan berbagai pembenahan. Kualitas layanan yang baik tidak hanya diukur dari kemewahan fasilitas kelengkapan teknologi dan penampilan fisik petugasnya, tetapi juga diukur dari efisiensi dan efektifitas serta ketepatan pemberian pelayanan kepada konsumen. Kunci keberhasilan penyelenggaraan usaha depot air minum adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala kebutuhan dan permasalahan pelanggan setiap saat, di manapun dan dalam kondisi apapun secara cepat dan tepat. Oleh karena itu setiap organisasi yang bergerak di bidang usaha depot air minum dituntut untuk menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai tujuan akhir.

Pemahaman-pemahaman mengenai usaha depot air minum yang mandiri, terkemuka dan berkualitas dalam memberikan pelayanan harus diterapkan dalam mengelola usaha depot air minum. Pemahaman mengenai kemandirian adalah upaya mengembangkan dan meningkatkan pelayanan usaha depot air minum oleh usaha depot air minum itu sendiri, terutama di bidang pelayanan. Terkemuka berarti memposisikan dan memberikan eksis organisasi layanan usaha depot air minum yang sejajar dengan usaha depot air minum lainnya yang telah maju di khususnya Kecamatan Kota Banda Aceh. Kualitas layanan adalah tenaga pengelola usaha depot air minum yang mempunyai kompetensi standar dari masing-masing profesi untuk memberikan pelayanan sesuai dengan responsiveness, assurance, tangible, empathy dan reliability dalam memberikan kepuasan komsumen.

Usaha Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh adalah organisasi baru yang dibentuk di bawah manajemen Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Bapak Samsuar dengan memfokuskan di bidang usaha Depot Air Minum di kawasan Kota Banda Aceh. Dalam menjalankan organisasinya, Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh mengemban visi “menjadikan Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh sebagai partner terpilih pada bidang usaha Depot Air Minum secara menyeluruh dalam kawasan Kota Banda Aceh”, dan misi “mengutamakan pengguna usaha Depot Air Minum yang cepat tanggap terhadap kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh khususnya, menciptakan nilai untuk para stakeholder dan mewujudkan fasilitas communication, navigation dan surveillance (CNS) yang berkualitas. Untuk mengembangkan visi dan misi tersebut, maka sasaran Depot Air Minum tahun 2015 adalah:
  • Pencapaian pelayanan usaha Depot Air Minum Putra Bersih dan kinerja sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  • Mewujudkan Depot Air Minum Putra Bersih sebagai pusat usaha Depot Air Minum yang terkemuka di Kota Banda Aceh.
  • Mengupayakan pencapaian pelayanan yang memberi kepuasan yang sesuai dengan harapan konsumen.
Fenomena dari bentuk-bentuk kualitas layanan yang perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yaitu dengan memberikan pelayanan yang terdiri dari: pertama, fenomena pelayanan yang responsif (responsiveness), yaitu tenaga pengelola usaha Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh dalam memberikan pelayanan menyadari pentingnya pelayanan yang menyenangkan dan ketangkasan dalam bekerja sesuai dengan penguasaan bidang profesi kerja yang memberikan respon yang positif dengan imej yang menyenangkan. Kedua, fenomena pelayanan yang meyakinkan (assurance) yaitu tenaga pengelola Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh memberikan pelayanan dengan melakukan komunikasi dengan pelanggan memperlihatkan sikap ramah dan sopan, memberikan jaminan akan kenyamanan sesuai mekanisme pelayanan, yang menjamin pelanggan untuk loyal menggunakan usaha Depot Air Minum Putra Bersih.

Ketiga, fenomena dari pelayanan bukti fisik (tangible), yaitu tenaga pengelola usaha Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan penggunaan peralatan, perlengkapan dan kemampuan karyawan melayani pelanggan. Keempat, fenomena dari pelayanan empati (empathy) yaitu tenaga pengelola usaha Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh dalam memberikan pelayanan menekankan adanya keseriusan, kepedulian dan perhatian dalam memberikan pelayanan. Kelima, fenomena mengenai pelayanan kehandalan (reliability), yaitu tenaga pengelola usaha Depot Air Minum Putra Bersih Kota Banda Aceh dalam memberikan pelayanan bekerja secara cepat dalam proses pelayanan dan memberikan pelayanan dengan tidak pilih kasih (adil dan tidak diskriminan) dengan memberikan kepercayaan kepada konsumen akan pelayanan yang berkualitas.

Fenomena kualitas layanan menjadi tujuan dalam memperbaiki pemenuhan kepuasan konsumen atas pelayanan yang diterima yaitu terpenuhinya harapan, keinginan dan kebutuhan pelanggan. Harapan konsumen yaitu cepat mendapatkan pelayanan, keinginan pelanggan yaitu pelayanan sesuai dengan jangkauan pembiayaan yang dikenakan, dan kebutuhan pelanggan yaitu terpenuhinya layanan yang berkualitas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik memilih judul: “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh”.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
  1. Apakah kualitas layanan yang terdiri dari daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati dan kehandalan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh?
  2. Diantara variabel-variabel kualitas layanan manakah variabel yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan yang terdiri dari daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati dan kehandalan terhadap kepuasan konsumen pada usaha Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh.
  2. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada usaha Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis 
Sebagai bahan informasi bagi pemilik usaha Depot Air Minum Putra Bersih di Kota Banda Aceh dalam penerapan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen.

1.4.2 Manfaat  Teoritis
  1. Sebagai bahan pembanding atau referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya, khususnya penelitian mengenai kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen.
  2. Sebagai bahan pedoman ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara mengaplikasikan setelah lulus kuliah ketika meristis dunia usaha.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Minggu, 22 Oktober 2017

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Usaha perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya  bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana  tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas  adalah berupa simpanan tabungan, yaitu merupakan aktivitas perbankan dalam menghimpun dana masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing-masing bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya.

Nasabah perbankan saat ini memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar nasabah menjadi sangat penting, karena merekalah yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu, mereka jugalah  yang yang mempunyai sarana pembelian (waktu  dan uang), dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan.  Dewasa  ini, tuntutan masyarakat  terhadap dunia perbankan  semakin meningkat,  dimana  masyarakat  tidak  hanya  memandang  sebuah  bank  sebagai sarana untuk menyimpan  uang yang lebih aman,  namun lebih dari itu, mereka mengharapkan  hasil investasi  yang lebih tinggi, sehingga  menciptakan  suasana persaingan antar bank dalam penggalangan dana nasabah yang semakin ketat dan di sisi lain pemerintah membatasi bank dalam memberikan  suku bunga produk simpanan tidak melebihi bunga perjanjian Bank Indonesia.

Pemasaran jasa merupakan alat perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran, tetapi yang terlebih penting lagi bagaimana memahami pemasaran jasa dari sudut pandang atau persepsi nasabah. Dari perspektif nasabah PT Bank Aceh Cabang Banda Aceh, pemasaran jasa merupakan  jalan keluar bagi masalah nasabah, biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah untuk memperoleh pelayanan yang menyenangkan, promosi yang menarik dan komunikasi yang baik dari PT Bank Aceh Cabang Banda Aceh dalam meningkatkan minat nasabah untuk menabung.

Keberhasilan program pemasaran jasa perbankan, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu promosi, pelayanan dan komunikasi bahkan mungkin ada faktor lain yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi minat nasabah. Persepsi adalah proses bagaimana seseorang  menyeleksi, memilih, mengatur  dan menginterpretasikan masukan- masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Dari sinilah awalnya nasabah membuat keputusan untuk menabung.

Bank sebagai lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan membutuhkan strategi untuk meningkatkan minat nasabah menabung. Di samping itu bank harus mengetahui lingkungan usahanya, strategi yang dilakukan meliputi ppromosi, pelayanan dan komunikasi. Pada dasarnya strategi yang dilakukan menunjukkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi suatu usaha perbankan.

Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan  milik pemerintah  Provinsi NAD dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Tingginya aset perbankan di Aceh dan banyaknya jumlah penduduk Aceh dan melakukan transaksi usaha di Banda Aceh menjadi salah satu alasan Bank Aceh untuk membuka kantor Cabang Kota Banda Aceh. Dalam  meningkatkan  citra  PT  Bank  Aceh  Cabang Kota Banda Aceh sebagai lembaga keuangan perbankan, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan promosi, pelayanan serta komunikasi yang baik supaya dapat memenuhi kepuasan nasabah bank, sebab dengan promosi, pelayanan serta komunikasi yang baik sesuai dengan manfaat dan dapat memenuhi harapan nasabah bank untuk melakukan penabungan di bank tersebut.

Melihat kondisi di atas maka penting bagi PT Bank Aceh Cabang Banda Aceh mempunyai strategi pemasaran yang tepat bagi pemasaran jasa perbankan, dengan program-program pemasaran tersebut dapat dilakukan usaha meningkatkan mutu pelayanan, dengan mutu pelayanan yang baik akan dapat meningkatkan  minat nasabah untuk menabung pada PT Bank Aceh Cabang Banda Aceh. Oleh karena itu untuk melihat apakah program-program pemasaran atau kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sudah efektif. Berbagai kecendrungan beberapa konsep dan hasil pengamatan penulis mengindentifikasi perkembangan PT Bank Aceh Cabang Banda Aceh dan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk menabung pada perbankan Aceh.

Membicarakan tentang promosi, permasalahan yang cukup mampu menjadi resiko bank adalah ketidakpuasan nasabah atas produk-produk dan pelayanan bank Aceh, oleh karena itu diperlukan adanya strategi promosi untuk meningkatkan minat nasabah menabung pada Bank Aceh juga meningkatkan perkembangan semua Bank Aceh. Sedangkan kualitas pelayanan jasa perbankan, bagi PT Aceh  atau dikenal masyarakat luas sebagai Bank Pembangunan Daerah, saat ini menjadi prioritas utama dalam hal pelayanan nasabah. Melihat keunggulan, peluang, prospek dan akselerasi perkembangan Perbankan Aceh di atas maka diperlukan sebuah komunikasi yang efektif sebagai alat “kampanye” kepada masyarakat dalam rangka memaksimalkan fungsi utama Bank Aceh.

Untuk melakukan penelitian pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh mengenai nasabah bank Aceh secara umum dengan mengambil beberapa faktor yang pada penelitian sebelumnya berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah yaitu promosi, pelayanan dan komunikasi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana pengaruh promosi, pelayanan dan komunikasi terhadap minat nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh?
  2. Diantara ketiga variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi minat nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh?
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu;
  1. Untuk mengetahui pengaruh promosi, pelayanan dan komunikasi terhadap minat nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh.
  2. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi minat nasabah Menabung Pada PT. Bank Aceh Cabang Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa kegunaan atau manfaat, yaitu;
  1. Kegunaan untuk peneliti, dapat menjadi bahan ajaran untuk mengetahui berbagai prospek pemasaran jasa perbankan.
  2. Kegunaan untuk Akademisi, adanya penambahan gudang ilmu atau pustaka sebagai landasan untuk mengkaji menyangkut ilmu pemasaran jasa.
  3. Kegunaan untuk pihak lain, sebagai referensi peneliti selanjutnya dalam melekukan penelitian dengan kasus yang sama dan tolak ukur pihak perbankan dalam mengmbil kebijakan-kebijakan bank. 
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Sabtu, 21 Oktober 2017

Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Persepsi Nasabah Pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang Lhoksumawe

Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Persepsi Nasabah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat perlu dana maupun modal. Misalnya untuk membuka suatu lapangan usaha tidak hanya membutuhkan bakat dan kemauan keras untuk berusaha, tetapi juga diperlukan adanya modal dalam bentuk  tunai. Hal itulah yan6 menjadi potensi perlu adanya lembaga perkreditan yan6 menyediakan dana pinjaman. Untuk mendapatkan modal usaha melalui kredit masyarakat membutuhkan adanya sarana dan prasarana. Maka pemerintah memberikan sarana berupa lembaga perbankan dan lembaga non perbankan. Selain itu peraturan perizinan operasional perbankan telah dipermudah. Secara de jure, usaha perbankan saat ini hanya dilakukan oleh Perbankan milik pemerintah, sudah berkali-kali berubah badan hukum Aceh sejak 1961. Namun secara de facto, sudah banyak yan6 menjalankan bisnis perbankan meskipun belum memiliki dasar hukum yan6 kuat.

Gejala ini merupakan peluang usaha yan6 sangat baik untuk meningkatkan pendapatan nasional. Berbagai perbankan baru pun mulai bermunculan baik perbankan konvensional maupun daerah. Fenomena ini di suatu sisi akan menguntungkan nasabah dengan tersedianya berbagai pilihan penyedia jasa perbankan dengan bebagai kemudahan yan6 ditawarkan, namun di sisi lain hal ini merupakan ancaman bagi perbankan lain baik perbankan nasional maupun perbankan lokal atau daerah dengan bertambahnya pesaing. Untuk memenangkan  persaingan tersebut,tentu setiap perbankan harus lebih memperhatikan bagaimana persepsi nasabah dan kepuasan nasabah yan6 menjadi sasaran jasa yan6 ditawarkan untuk memperoleh keuntungan.

Persepsi nasabah kini menjadi pembicaraan yan6 hangat ditingkat nasional dan daerah. Nasabah yan6 menjadi objek atau sasaran jasa yan6 ditawarkan oleh perbankan atau perbankan haruslah bisa merasakan sebuah nilai kepuasan dari jasa yan6 digunakan. Tentunya hal ini akan memberikan dampak yan6 sangat besar terhadap keberlangsungan usaha perbankan, karena apabila nasabah merasa puas terhadap jasa yan6 ditawarkan oleh perbankan maka akan berdampak terhadap tingginya tingkat pamakaian jasa yan6 ditawarkan dan hal ini bisa jadi membuat nasabah akan merasa bangga dan senang dengan jasa yan6 digunakan. Akan tetapi sebaliknya apabila nasabah merasa tidak puas terhadap jasa yan6 ditawarkan oleh perbankan maka akan berdampak terhadap menurunnya tingkat pemakaian jasa dan bisa jadi nasabah akan beralih ke perbankan pesaing.

Selain itu, salah satu faktor penting yan6 menjadi penentu keberhasilan perbankan dalam meningkatkan kepuasan nasabah demi untuk mencapai target pemakaian jasa nasabah maksimal dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perbankan adalah dengan promosi, kualitas pelayanan dan pelayanan. Untuk itu setiap perbankan harus mampu merumuskan strategi pemasaran yan6 tepat karena dengan adanya strategi yan6 tepat, dapat diartikan bahwa perbankan telah mengenal dengan baik kelemahan dan kekuatan dari perbankan itu sendiri dan sekaligus dapat mengantisipasi kesempatan dan ancaman yan6 berasal dari luar perbankan sehingga perbankan dapat lebih memantapkan diri dalam menghadapi persaingan yan6 ada dan pada akhirnya akan bermuara pada keberhasilan dalam usaha maksimisasi profit. Hal lain yan6 perlu diperhatikan oleh perbankan adalah perilaku nasabah, perbankan harus mampu membaca kebutuhan dan keinginan nasabah terhadap jasa yan6 ditawarkan oleh perbankan.

PT. Bank Negara Indonesia merupakan salah satu perbankan yan6 ada di Aceh berupaya menerapkan pemasaran jasa yan6 dinilai cukup jitu dalam menghadapi persaingan yan6 ketat di sektor perbankan dewasa ini. Beberapa tahun terakhir ini perkembangan jumlah nasabah PT. Bank Negara Indonesia Cabang Lhoksumawe memperlihatkan hasil yan6 cukup memuaskan, terjadi peningkatan yan6 cukup tajam pada pencapaian jumlah nasabah setiap tahunnya yan6 rata-rata mencapai 6 milyar per tahun.

Tahun 2017, merupakan sebuah milestone penting bagi Bank Negara Indonesia yan6 genap berusia 121 tahun. Sebuah jejak langkah perjalanan yan6 tidak bisa dibilang singkat, tumbuh dan berkembangnya Bank Negara Indonesia dalam memberikan layanan kepada nasabah, mitra kerja, pemegang saham, serta melayani masyarakat Aceh dan kota Medan. Pada tahun 2017 tersebut sesuai dengan tahapan perencanaan strategis lima tahunan (Corporate Plan),

Sebuah tekad yan6 menegaskan visi masa depan Bank Negara Indonesia menjadi bank yan6 sehat, tangguh, handal dan terpercaya serta dapat memberikan nilai tambah yan6 tinggi kepada mitra dan masyarakat serta mewujudkan misi sebagai bank yan6 mampu membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada karyawan. Sebuah tekad yan6 diwujudkan oleh setiap sumber daya manusia Bank Negara Indonesia dengan mengutamakan kualitas pelayanan dengan melayani lebih proaktif untuk melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan, sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yan6 berkesinambungan, menjadi Bank Regional Champion dan memberikan makna kehadirannya di masyarakat.

Tahun 2016-2017 sejalan dengan corporate plan yan6 ditetapkan merupakan tahun Back on Track PT. Bank Negara Indonesia pada setiap fondasi dan sendi-sendi pengelolaan Bank sejalan dengan aturan dan best practice perbankan yan6 berlaku. Seirama dengan perubahan manajemen dan proses transformasi yan6 terus berjalan, Bank Negara Indonesia bertekad memanfaatkan momentum tersebut untuk menjadi Bank Regional Champion dan memimpin kembali perbankan di daerah sesuai fase perencanaan strategis tahun 2014 leading regional bank.

Untuk itu, perlu untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran jasa yan6 diterapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia Cabang Lhoksumawe terhadap persepsi nasabah dalam memilih PT. Bank Negara Indonesia Cabang Lhoksumawe perlu pula mengetahui elemen-elemen mana saja dari strategi pemasaran jasa tersebut yan6 paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, karena hal tersebut dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan perbankan Aceh khusunya. Maka dengan adanya kajian tentang pengaruh variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha perbankan, perusahaan akan lebih mengetahui secara detil apa kelemahan dan kelebihan dari usaha perbankan tersebut.

Dengan melihat pentingnya peranan persepsi nasabah dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, maka penulis mengangkat judul “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Persepsi Nasabah Pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang Lhoksumawe”.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yan6 telah dipaparkan,maka yan6 menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah:
  • Apakah Promosi berpengaruh terhadap Persepsi Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe?
  • Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap Persepsi Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap Persepsi Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe.
  • Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap Persepsi Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe.
  • Untuk mengetahui variabel yan6 paling dominan berpengaruh terhadap Persepsi Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe.
1.4 Manfaat penulisan 
Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut :
  • Sebagai referensi bagi perusahaan perbakan Aceh dalam menetapkan strategi pemasarannya jasanya.
  • Sebagai acuan bagi pihak yan6 berniat untuk meneliti lebih lanjut mengenai Persepsi Nasabah Terhadap Promosi dan Kualitas pelayanan pada PT. Bank Negara Indonesia cabang Lhoksumawe.
  • Menambah khasanah pemikiran penulis dan pembaca di bidang kajian pemasaran jasa dan bisa menerapkan dikemudian hari.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Analisis Pengaruh Lokasi dan Fasilitas Hotel terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe

Analisis Pengaruh Lokasi dan Fasilitas Hotel terhadap Kepuasan Pelanggan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 
Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak globalisasi menyebabkan industri jasa yang terdiri dari berbagai macam industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan berkembang dengan cepat.

Perusahaan hotel sebagai perusahaan jasa semakin dituntut untuk mengenali perilaku konsumen untuk kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan mereka. Perusahaan yang ingin survive harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan semakin memberikan kemantapan kepada calon konsumen untuk bertransaksi atau mendorong para konsumen lama untuk bertransaksi kembali.

Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus selalu mengamati perubahan perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku tersebut, untuk kemudian dijadikan kajian dalam rangka memperbaiki strategi pemasarannya. Pada hakekatnya tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga produk yang ditawarkan dapat laku terjual. Perilaku konsumen adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa temasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut Industri perhotelan adalah industri jasa yang memadukan antara produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior kamar hotel serta restoran, suasana yang tercipta di dalam kamar hotel, restoran serta makanan dan minuman yang dijual beserta keseluruhan fasilitas yang ada merupakan contoh produk yang dijual. Sedangkan layanan yang dijual adalah keramah-tamahan dan ketrampilan staff/karyawan hotel dalam melayani pelanggannya.

Jasa sebagai aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Definisi jasa adalah suatu kegiatan yang memilki beberapa unsur ketidakberwujudan (intangibility) yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Perkembangan jumlah hotel di Kota Lhoksumawe tidak terlalu berkembang pesat hendaknya kayak di kota-besar lainnya seperti Lhoksumawe dan kota-kota lain di Indonesia dan tidak menimbulkan persaingan perhotelan di Kota Lhoksumawe secara ketat disebabkan kurangnya pelanggan yang menggunakkan jasa layanan hotel. Sesuai dengan pengamatan dan pencarian informasi terkait keberadaan hotel Melati di Kota Lhoksumawe terindikasi bahwa tingkat pertumbuhan hotel di Kota Lhoksumawe tidak mencapai angka tertinggi, oleh sebab itu terjadinya ketimpangan antara jumlah permintaan dengan penyedian kamar dengan jumlah pelanggan yang menggunakan jasa hotel dan ini sangat berpengaruh terhadap omset dan operasional perusahaan hotel Melati itu sendiri. Hal ini memacu manajemen hotel untuk semakin meningkatkan kualitas hotel dan semua kelangkapan hotel untuk memperoleh konsumen/pelanggan sebanyak-banyaknya.

Dahulu fungsi hotel hanya sebagai tempat bermalam bagi konsumen yang melakukan perjalanan bisnis atau wisata dan tidak memiliki relasi di tempat tujuan. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi hotel mengalami peningkatan. Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Saat ini, seringkali hotel digunakan untuk acara pernikahan, rapat perusahaan, launching untuk produk baru suatu perusahaan dan tak jarang pula hotel digunakan untuk sarana untuk berakhir pekan bagi kalangan masyarakat menengah atas. Para pengusaha perhotelan diharapkan tanggap dan memiliki respon yang cepat terhadap perubahan-perubahan ini.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha perhotelan, salah satunya adalah bagaimana pihak hotel dapat menarik pelanggan dan mempertahankan mereka dengan cara memberikan merencanakan lokasi, fasilitas hotel terbaik agar para tamu puas terhadap apa yang disediakan oleh hotel . Dalam persaingan bisnis sekarang ini, lokasi dan fasilitas merupakan hal yang paling penting bagi perusahaan untuk strategi menarik minat pelanggan ketika mereka menggunakan jasa perhotelan. Selain itu perusahaan jasa perhotelan juga harus menyediakan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.konsumen. Layanan  yang baik akan menyelamatkan makanan yang tak enak. Sebaliknya hidangan utama yang lezat tidak menjamin dan dapat menyelamatkan layanan yang buruk Hal tersebut membuktikan bahwa kualitas pelayanan merupakan aspek yang sangat penting yang harus diperhatikan perusahaan.

Kualitas pelayanan berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan disini adalah segala macam bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel selama tamu atau konsumen tersebut berada dihotel, meliputi pelayanan yang diberikan oleh receptionist, bell boy, room service, security, cleaning, service, dan lain-lain.

Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service dan perceived service. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi dari penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Seringkali juga kita mendengar peribahasa yang menyatakan bahwa pelanggan adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik mungkin. Ungulnya kualitas layanan diharapkan mampu menarik konsumen untuk kembali memiliki kecenderungan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang kita tawarkan.

Fasilitas cukup berperan dalam mempengaruhi minat pelanggan. Fasilitas adalah sarana yang sifatnya mempermudah pelanggan untuk melakukan suatu aktivitas. Pelanggan pada jaman sekarang adalah pelanggan yang kritis yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang. Mereka mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih sebuah produk atau jasa termasuk jasa perhotelan. Fasilitas menjadi salah satu pertimbangan pelanggan dalam menentukan pilihan. Pada tingkat harga yang hampir sama, Semakin lengkap fasilitas yang disediakan pihak hotel, maka akan semakin puas pelanggan dan ia akan terus memilih perusahaan tersebut sebagi pilihan prioritas berdasarkan persepsi yang ia peroleh terhadap fasilitas yang tersedia.

Menurut Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Dalam membangun sebuah usaha diperlukan sebuah tempat dimana sebuah perusahaan tersebut akan berlokasi. Letak atau lokasi perusahaan sering disebut sebagai tempat kegiatan perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari. Mayoritas dari para pengguna jasa hotel adalah mereka yang berasal dari luar daerah yang sedang memiliki urusan disekitar hotel itu berada baik untuk tujuan wisata, bisnis ataupun hanya sebagai tempat transit sementara untuk kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

Oleh karena itu lokasi hotel yang strategis akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan akses terhadap hotel tersebut. Kedekatan hotel dengan beberapa tempat tujuan wisata atau fasilitas-fasilitas umum akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan. lokasi mempunyai kekuatan utuk mensukseskan ataupun menghancurkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, penyedia jasa harus benar-benar memper timbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan peraturan di masa mendatang.

Hotel Melati adalah salah satu hotel bintang dua yang berlokasi di Lhoksumawe, Indonesia. Pemilik hotel Melati mengatakan bahwa saat ini pihak hotel melakukan beberapa renovasi, fasilitas kamar kini sudah bertambah, namun penambahan fasilitas yang dilakukan ini bukan dimaksudkan untuk menambah omset hotel, hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan sepenuhnya untuk tamu yang menginap dan menjaga untuk keperluan jangka panjang.

Pelangggan  dalam  hal  ini  merupakan  komunitas  yang  heterogen  yang berasal dari berbagai latar belakang, sifat, kebiasaan, daerah, budaya, dan tingkat ekonomi.  Dengan  dilatar  belakangi  oleh beberapa  teori,  penelitian  sebelumnya dan fenomena  masalah tersebut,  maka  dilakukan  penelitian  untuk menganalisis pengaruh  lokasi dan fasilitas hotel terhadap  kepuasan pelanggan pada hotel Melati Kota Lhoksumawe. Pemasaran jasa merupakan proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber- sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menginap di hotel. Dalam penelitian ini dipilih variabel lokasi dan fasilitas sebagai fokus dari penelitian. Penelitian difokuskan pada dua variabel tersebut karena diduga variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang menginap pada hotel Melati. Adapun penulis mengangkat judul penelitian ini adalah: “Analisis Pengaruh Lokasi dan Fasilitas Hotel terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe”.

1.2  Rumusan Masalah
Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut;
  • Bagaimana pengaruh lokasi terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe? 
  • Bagaimana pengaruh fasilitas hotel terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe? 
  • Diantara variabel yang diteliti, manakah variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe? 
1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan  pada latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan:
  • Untuk menguji dan menganalisi pengaruh lokasi terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe.
  • Untuk menguji dan menganalisi pengaruh fasilitas hotel terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe.
  • Untuk menguji dan menganalisi diantara variabel yang diteliti, manakah variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Hotel Melati di Kota Lhoksumawe.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam setiap melakukan penelitian pasti ada tujuan dan kegunaan setalah melakukan penelitian. Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:.
  • Bagi penulis, yaitu sebagai pembelajaran untuk memahami bagaimana cara mengelola hotel ketika mendapat kesempatan dalam karirnya sebagai menejer hotel dan menjadi acuan dalam memahami ilmu pemasaran jasa khususnya di bidang perhotelan.
  • Bagi pihak perusahaan, yaitu sebagai masukan dan pertimbangan dalam  mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan  perusahaan, terutama yang berhubungan dengan kualitas layanan, fasilitas yang disediakan dan pemilihan lokasi sehingga bisa mempertahankan jumlah pelanggan dan bila perlu   meningkatkan jumlah pengguna jasa perusahaan tersebut.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Jumat, 20 Oktober 2017

Pengaruh Penerapan Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Minat Nasabah Terhadap Pemakaian Jasa Danamon Cabang Lhoksumawe

Pengaruh Penerapan Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Minat Nasabah Terhadap Pemakaian Jasa
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yan6 sangat kompetitif. Hal ini disebabkan banyaknya bank yan6 beroperasi di Indonesia baik yan6 beroperasi secara lokal maupun yan6 beroperasi berskala internasional. Sektor perbankan memiliki peran yan6 strategis dalam memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dewasa ini, bank-bank yan6 mampu bertahan melewati masa krisis moneter maupun bank-bank yan6 baru beroperasi mulai berlomba-lomba untuk memberikan layanan yan6 terbaik kepada nasabahnya melalui berbagai macam produk perbankan seperti produk dana, produk pinjaman atau produk jasa lainnya. Pada pasar kredit perbankan, bank memiliki beberapa jenis kredit yan6 umum ditawarkan kepada nasabah antara lain kredit: korporasi, kredit modal kerja, investasi, kredit konsumtif, dan kredit mikro.

Bank merupakan lembaga keuangan yan6 memiliki peranan yan6 sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yan6 dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah berupa  simpanan  tabungan,  yaitu  merupakan  aktivitas  perbankan dalam menghimpun dana masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing-masing bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Nasabah perbankan  saat  ini  memiliki  kedudukan  sebagai  salah  satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar nasabah menjadi sangat penting, karena merekalah yan6 memiliki kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu, mereka jugalah  yan6 yan6 mempunyai sarana pembelian (waktu  dan uang), dalam menentukan pilihan dan mengambil minat.

Dewasa  ini, tuntutan masyarakat  terhadap dunia perbankan  semakin meningkat,  dimana  masyarakat  tidak  hanya  memandang  sebuah  bank  sebagai sarana untuk menyimpan  uang yan6 lebih aman,  namun lebih dari itu, mereka mengharapkan  hasil investasi  yan6 lebih tinggi, sehingga  menciptakan  suasana persaingan antar bank dalam penggalangan dana nasabah yan6 semakin ketat dan di sisi lain pemerintah membatasi bank dalam memberikan  suku bunga produk simpanan tidak melebihi bunga perjanjian Bank Indonesia.

Faktor-faktor strategi promosi merupakan satu kesatuan yan6 tidak dapat berdiri sendiri, dan saling terkait antara satu dan lainnya, sehingga dapat mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik para nasabah. Jadi, perusahaan atau organisasi tidak hanya sekedar memilih kombinasi yan6 terbaik saja, tetapi jaga harus mengkoordinir barbagai macam elemen dari strategi promosi tersebut untuk melaksanakan  aktivitas perbankan secara efektif. Strategi promosi adalah alat perusahaan untuk memperoleh respon yan6 diinginkan dari pasar sasaran, tetapi yan6  terlebih  penting  lagi bagaimana memahami  strategi promosi dari sudut pandang atau persepsi nasabah. Dari perspektif PT Danamon Cabang Lhoksumawe, strategi promosi merupakan  jalan keluar bagi masalah nasabah, biaya yan6 harus dikeluarkan oleh nasabah untuk memperoleh pelayanan yan6 menyenangkan, rasa aman, nyaman dan komunikasi yan6 baik dari PT Danamon Cabang Lhoksumawe  dalam meningkatkan minat nasabah untuk menabung.

Bank sebagai lembaga keuangan yan6 memberikan jasa keuangan membutuhkan strategi promosi untuk memasarkan produknya. Di samping itu bank harus mengetahui lingkungan pemasarannya, strategi promosi yan6 dilakukan meliputi iklan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjalan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (Publisitas). Khusus untuk perusahaan jasa ditambah strategi People, Process dan Customer Service dengan strategi yan6 kita kenal sebagai bauran promosi (marketing mix. Pada dasarnya bauran promosi menunjukkan faktor-faktor yan6 perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi promosi suatu perusahaan jasa khusunya bank. Titik awal untuk membuat segala keputusan tentang bauran promosi tergantung bagaimana  jasa harus diposisikan dan segmen pasar yan6 dituju. Faktor-faktor tersebut merupakan satu – kesatuan yan6 tidak dapat berdiri sendiri, dan saling terkait antara satu dan lainnya, sehingga dapat mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik para nasabah.

Danamon merupakan perusahaan yan6 bergerak di bidang perbankan yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yan6 memilki cabang diseluruh daerah di indonesia. Banyaknya jumlah penduduk Aceh khususnya penduduk yan6 berdomisili dan melakukan transaksi usaha di  menjadi salah satu alasan Danamon untuk membuka kantor cabang di . Dalam  meningkatkan  citra  PT. Danamon Cabang Lhoksumawe sebagai lembaga keuangan perbankan, maka salah satu upaya yan6 dilakukan adalah dengan melakukan strategi promosi yan6 dapat mempengaruhi minat nasabah bank, sebab dengan strategi promosi yan6 sesuai dengan manfaat dan dapat mempengaruhi minat nasabah maka akan dapat meningkatkan keinginan nasabah memakai jasa PT. Danamon Cabang Lhoksumawe.

Melihat kondisi di atas maka penting bagi PT. Danamon mempunyai   strategi promosi yan6 tepat bagi pemasaran jasa perbankan,  dengan program-program  promosi tersebut dapat dilakukan usaha meningkatkan usaha-usaha atau kebijakan PT. Danamon, dengan strategi pomosi yan6 baik akan dapat meningkatkan  minat nasabah untuk memakai jasa pada PT. Danamon. Oleh karena itu untuk melihat apakah program-program pomosi atau kegiatan-kegiatan yan6 telah dilakukan sudah efektif maka perlu dilakukan penelitian  yan6 akan menganalisis persepsi nasabah  tentang  strategi promosi dan pengaruhnya terhadap minat nasabah. Dengan mengetahui bagaimana persepsi nasabah tentang strategi promosi maka akan memberikan masukan bagi bagian marketing PT. Danamon untuk membuat program-program  perbankan yan6 dapat meningkatkan strategi promosi sehingga dapat mempengaruhi minat nasabah dan meningkatkan jumlah nasabah yan6  aktif menabung dengan  tujuan  untuk  mencegah terjadinya menurunnya jumlah  nasabah yan6  menggunakan jasa PT. Bank Danamon di masa yan6 akan datang. Oleh sebab itu penulis sangat berkeinginan untuk meneliti menyan6kut strategi promosi perbankan karena  merupakan salah satu kabupaten yan6 minim perusahaan besar berkelas nasional selain hanya perbankan saja.

Strategi promosi yan6 selama ini dilakukan oleh  PT. Bank Danamon Cabang Lhoksumawe bisa dikatakan sudah bagus, dimana penulis selama ini melihat dari kegiatan promosi yan6 dilakukan oleh PT. Bank Danamon Cabang Lhoksumawe seperti pemberian hadiah keberuntungan kepada nasabah, menjadi salah sponsor dalam kegiatan-kegiatan penting, mensosialisasikan produk tabungan melalui radio dan lain sebagainya. Dari kegiatan yan6 telah dilakukan selama ini maka penulis dapat memahami bagaimana strategi promosi yan6 dilakukan oleh PT. Bank Danamon Cabang Lhoksumawe.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis tertarik mengangkat judul penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Minat Nasabah Terhadap Pemakaian Jasa Danamon Cabang Lhoksumawe

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yan6 dikemukakan di atas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:
  1. Bagaimana pengaruh strategi promosi yan6 terdiri dari iklan, penjualan perorangan, promosi penjalan dan hubungan masyarakat terhadap minat nasabah memakai jasa PT. Danamon Cabang Lhoksumawe?
  2. Manakah diantara variabel-variabel yan6 diteliti berpengaruh paling dominan terhadap minat nasabah memakai jasa PT. Danamon Cabang Lhoksumawe? 
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui pengaruh strategi promosi yan6 terdiri dari iklan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjalan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (Publisitas) terhadap minat nasabah memakai jasa PT. Danamon Cabang Lhoksumawe.
  2. Untuk mengetahui diantara variabel-variabel yan6 diteliti berpengaruh paling dominan terhadap minat nasabah memakai jasa PT. Danamon Cabang Lhoksumawe. 
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagi peneliti, sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yan6 diperoleh selama perkuliahan.
  2. Bagi peneliti lain, sebagai referensi ataupun acuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
  3. Bagi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Univarsitas Syiah Kuala, sebagai referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam analisis strategi promosi.
  4. Sebagai bahan masukan bagi PT. Danamon Cabang Lhoksumawe dalam menentukan strategi promosi untuk perkembangan operaional perbankan demi mencapai profit.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 
Seiring dengan berbagai kebutuhan dan demi keamanan terhadap harta benda yan6 dimiliki masyarakat, masyarakat membutuhkan berbagai alternatif dalam menjamin masalah tersebut. Dari perihal tersebut pemerntah mempunyai inisiatif dalam mengayomi rakyatnya dengan mnyediakan sarana dan prasana untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya, salah satu sarana yan6 menjadi tanggung jawab pemerintah adalah lembaga perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yan6 menyan6kut dengan pengadaan perbankan secara nasional. Hal itu memicu persepektif masyarakat dengan hal yan6 positif dan membuat masyarakat di daerah-daerah merasa tertarik dan mengambil inisiatif menggunakan jasa perbankan sebagai alternatif yan6 sesuai demi kenyaman dan keaman harta bendanya.

Semenjak dikeluarkannya Undang-undang No. 7 tahun 1992, perkembangan bisnis perbankan begitu cepat, akibat dari perkembangan yan6 sangat cepat dalam bisnis perbankan nasional, terutama pada tahun 1997 dan 1998 (antara lain akibat terjadinya krisis moneter), serta buruknya kinerja industri perbankan nasional (khususnya yan6 berkaitan dengan tingkat kesehatan bank), pemerintah memandang perlu untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap undang-undang perbankan yan6 ada. Maka dikeluarkanlah Undang-undang No. 10 Tahun 1998 yan6 mencakup materi-materi pokok sebagai berikut : 1) Penegasan kemandirian Bank Indonesia dalam pembinaan dan pengawasan perbankan dengan mengalihkan kewenangan seluruh perizinan dibidang perbankan dari yan6 semula berada pada Menteri Keuangan RI kepada Gubernur Bank Indonesia, 2) Pembentukan badan khusus sebagai pelaksana program penyehatan perbankan, 3) Perubahan cakupan rahasia bank, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan pengawasan perbankan tanpa mengurangi hak-hak kerahasiaan dari nasabah penyimpan, 4) Penyesuaian ketentuan pendirian dan kepemilikan bank sebagai upaya untuk mendukung penguatan permodalan perbankan nasional, 5) Kemudahan pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank, dengan dimungkinkannya bank umum untuk menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan sekaligus menjalankan pola pembiayaan dan kegiatan lain berdasarkan prinsip perbankan.

Upaya  intensif  pendirian  bank  Aceh (bank daerah) di Aceh dapat  ditelusuri  jejaknya  di  saat  pemerintah  mengeluarkan  paket  kebijakan (Pakto) yan6 berisi liberalisasi industri perbankan. Pemerintah telah berusaha untuk mendirikan bank daerah dengan tujuan mendapatkan tambahan PAD melaui industri perbankan daerah , menjadikan perbankan daerah sebagai wadah investasi bagi para pengusaha dan menjadikan lembaga perbankan daerah sebagai alternatif lapangan kerja bagi masyarakat daerah Aceh khususnya. Dinilai dari perkembangan usaha pebankan Aceh, maka Bank Aceh (bank daerah) sudah menjadikan cita-cita pemerintah tercapai. Hal ini bisa dibuktikan dengan pendapatan perbankan Aceh tiap tahunnya.

Usaha pemerintah Aceh ketika mencetuskan lembaga perbankan daerah sudah berhasil dengan adanya PAD yan6 dihasilkan oleh bisnis perbankan tersebut, disisi lain kita dapat melihat dengan jumlah nasabah yan6 menabung pada lembaga perbankan daerah (Bank Aceh). Oleh sebab itu perlu berbagai kajian demi keberlangsungan usaha perbankan daerah dalam menghadapi persaingan dengan perbankan-perbankan lainya yan6 bergerak di Aceh salah satu strategi yan6 mungkin dapat dilakukan oleh pihak perbankan seperti melakukan strategi pemasaran jasa perbankan. Dimana  dengan adanya strategi pemasaran jasa mungkin akan mempu menghidupkan laju perkembangn usaha perbankan dan mampu mengetahui setiap keinginan atau kebutuhan nasabah. Strategi pemasaran jasa merupakan salah satu cara atau strategi yan6 sering digunakan oleh pihak pengusaha, baik pengusaha barang atau jasa.  Strategi ini terbukti ampuh dan dapat memajukan segala bentuk usaha yan6 sudah menggunkan strategi pemasaran jasanya.

PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merukapan salah satu perbankan daerah yan6 berada dalam lingkup Kabupaten Pidie dan terletak dijalan A. Majid Ibrahim. No.XXX berdekatan dengan pusat Kota Sigli persisnya bersebelahan dengan mesjid utama Kabupaten Pidie. Dalam kesehariannya PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli mengeluarkan berbagai kebijakan menyan6kut perkembangan laju usaha perbankannya. Disamping itu PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merupakan salah wadah penghimpunan dana nasabah yan6 memilki gedung termewah seantero Aceh walaupun berada hanya ditingkat Kabupaten Kota. Dari pengamatan penulis PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli telaha mencapai kesuksesan dalam menjalakan usahanya itu terbukti dari perkembangan jumlah nasabah yan6 menabung pada PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli. PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli menjadi salah satu bank favoorit masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kabupaten Pidie baik ditingkat pengusaha maupun sampai golongan terbawah, terlebih lagi dengan penggunaan jaa Bank Aceh pemerintah itu sendiri. Dari pengamatan itu dapat kita renungkan bersama bahwa PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli telah mencapai kesuksesan sesuai dengan harapan orang terdahulu.

PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merupakan pergantian nama dari bank Pembangunan DaeraH (BPD) Aceh. Pengusulan perubahan nama memilki berbagai pro dan kontra, akan tetapi hal itu tidak meredupkan perkembangan usaha Perbankan Aceh. Belakangan ini tersebar berita yan6 cukup membuat kenyaman manajemen perbankan Aceh  terganggu, yaitu pengusulan Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Hal itu belum ada kejelasan untuk masyarakat pada umumnya, karena informasinya masih belum final. Usaha pemerintah daerah untuk tidak menyetuju usulan perbankan Aceh syariah menuai protes dari berbagai pihak termasuk protes yan6 dilancarkan oleh ulama-ulama Aceh. Menurut laporan media serambi indonesia versi Aceh, kekisruhan yan6 terjadi dapat merusak imej dan citra lembaga perbankan itu sendiri. Maka dari itu perlu peran dari manajemen perbankan dalam mengambil langkah-langkah yan6 dapat menghadapi berbagai problema tersebut supaya nasabah tetap manjadi nasabah yan6 loyal. Supaya nasabah tetap loyal dan setia pada Bank Aceh maka diperlukan strategi-strategi yan6 efektif guna mengangkat kepercayaan nasabah yan6 selama ini terusik dengan isu-isu publik. Berdasarkan  uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik mangangkat judul penelitian tentang “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uaian latar belakang di atas, maka penulis meumuskan masalahnya sebagai berikut:
  1. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe?
  2. Diantara variabel-variabel bauran pemasaran jasa, manakah variabel yan6 paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe.
  2. Untuk mengetahui dengan menganalisis variabel yan6 paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
  1. Sebagai bahan referensi dan bahan ajaran bagi penulis dan peneliti selanjutnya.
  2. Sebagai pustaka ilmu menyan6kut tentang bauran pemasaran jasa dalam ilmu ekonomi manajemen perbankan dan pemasaran jasa.
1.4.2 Manfaat Praktis
  1. Sebagai pengalaman pribadi penulis dalam memantapkan diri dalam menghadapi masa depan
  2. Sebagai bahan pertimbangan pihak perbankan Negara Indonesia khususnya dalam tata kelola lembaga perbankan.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli

Pengertian Pemasaran Jasa Dalam konsep pemasaran modern telah dikatakan bahwa titik tolak dari kegiatan pemasaran ialah mengetahui kebu...