Jumat, 20 Oktober 2017

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 
Seiring dengan berbagai kebutuhan dan demi keamanan terhadap harta benda yan6 dimiliki masyarakat, masyarakat membutuhkan berbagai alternatif dalam menjamin masalah tersebut. Dari perihal tersebut pemerntah mempunyai inisiatif dalam mengayomi rakyatnya dengan mnyediakan sarana dan prasana untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya, salah satu sarana yan6 menjadi tanggung jawab pemerintah adalah lembaga perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yan6 menyan6kut dengan pengadaan perbankan secara nasional. Hal itu memicu persepektif masyarakat dengan hal yan6 positif dan membuat masyarakat di daerah-daerah merasa tertarik dan mengambil inisiatif menggunakan jasa perbankan sebagai alternatif yan6 sesuai demi kenyaman dan keaman harta bendanya.

Semenjak dikeluarkannya Undang-undang No. 7 tahun 1992, perkembangan bisnis perbankan begitu cepat, akibat dari perkembangan yan6 sangat cepat dalam bisnis perbankan nasional, terutama pada tahun 1997 dan 1998 (antara lain akibat terjadinya krisis moneter), serta buruknya kinerja industri perbankan nasional (khususnya yan6 berkaitan dengan tingkat kesehatan bank), pemerintah memandang perlu untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap undang-undang perbankan yan6 ada. Maka dikeluarkanlah Undang-undang No. 10 Tahun 1998 yan6 mencakup materi-materi pokok sebagai berikut : 1) Penegasan kemandirian Bank Indonesia dalam pembinaan dan pengawasan perbankan dengan mengalihkan kewenangan seluruh perizinan dibidang perbankan dari yan6 semula berada pada Menteri Keuangan RI kepada Gubernur Bank Indonesia, 2) Pembentukan badan khusus sebagai pelaksana program penyehatan perbankan, 3) Perubahan cakupan rahasia bank, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan pengawasan perbankan tanpa mengurangi hak-hak kerahasiaan dari nasabah penyimpan, 4) Penyesuaian ketentuan pendirian dan kepemilikan bank sebagai upaya untuk mendukung penguatan permodalan perbankan nasional, 5) Kemudahan pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank, dengan dimungkinkannya bank umum untuk menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan sekaligus menjalankan pola pembiayaan dan kegiatan lain berdasarkan prinsip perbankan.

Upaya  intensif  pendirian  bank  Aceh (bank daerah) di Aceh dapat  ditelusuri  jejaknya  di  saat  pemerintah  mengeluarkan  paket  kebijakan (Pakto) yan6 berisi liberalisasi industri perbankan. Pemerintah telah berusaha untuk mendirikan bank daerah dengan tujuan mendapatkan tambahan PAD melaui industri perbankan daerah , menjadikan perbankan daerah sebagai wadah investasi bagi para pengusaha dan menjadikan lembaga perbankan daerah sebagai alternatif lapangan kerja bagi masyarakat daerah Aceh khususnya. Dinilai dari perkembangan usaha pebankan Aceh, maka Bank Aceh (bank daerah) sudah menjadikan cita-cita pemerintah tercapai. Hal ini bisa dibuktikan dengan pendapatan perbankan Aceh tiap tahunnya.

Usaha pemerintah Aceh ketika mencetuskan lembaga perbankan daerah sudah berhasil dengan adanya PAD yan6 dihasilkan oleh bisnis perbankan tersebut, disisi lain kita dapat melihat dengan jumlah nasabah yan6 menabung pada lembaga perbankan daerah (Bank Aceh). Oleh sebab itu perlu berbagai kajian demi keberlangsungan usaha perbankan daerah dalam menghadapi persaingan dengan perbankan-perbankan lainya yan6 bergerak di Aceh salah satu strategi yan6 mungkin dapat dilakukan oleh pihak perbankan seperti melakukan strategi pemasaran jasa perbankan. Dimana  dengan adanya strategi pemasaran jasa mungkin akan mempu menghidupkan laju perkembangn usaha perbankan dan mampu mengetahui setiap keinginan atau kebutuhan nasabah. Strategi pemasaran jasa merupakan salah satu cara atau strategi yan6 sering digunakan oleh pihak pengusaha, baik pengusaha barang atau jasa.  Strategi ini terbukti ampuh dan dapat memajukan segala bentuk usaha yan6 sudah menggunkan strategi pemasaran jasanya.

PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merukapan salah satu perbankan daerah yan6 berada dalam lingkup Kabupaten Pidie dan terletak dijalan A. Majid Ibrahim. No.XXX berdekatan dengan pusat Kota Sigli persisnya bersebelahan dengan mesjid utama Kabupaten Pidie. Dalam kesehariannya PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli mengeluarkan berbagai kebijakan menyan6kut perkembangan laju usaha perbankannya. Disamping itu PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merupakan salah wadah penghimpunan dana nasabah yan6 memilki gedung termewah seantero Aceh walaupun berada hanya ditingkat Kabupaten Kota. Dari pengamatan penulis PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli telaha mencapai kesuksesan dalam menjalakan usahanya itu terbukti dari perkembangan jumlah nasabah yan6 menabung pada PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli. PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli menjadi salah satu bank favoorit masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kabupaten Pidie baik ditingkat pengusaha maupun sampai golongan terbawah, terlebih lagi dengan penggunaan jaa Bank Aceh pemerintah itu sendiri. Dari pengamatan itu dapat kita renungkan bersama bahwa PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli telah mencapai kesuksesan sesuai dengan harapan orang terdahulu.

PT. Bank Aceh Persero Cabang Sigli merupakan pergantian nama dari bank Pembangunan DaeraH (BPD) Aceh. Pengusulan perubahan nama memilki berbagai pro dan kontra, akan tetapi hal itu tidak meredupkan perkembangan usaha Perbankan Aceh. Belakangan ini tersebar berita yan6 cukup membuat kenyaman manajemen perbankan Aceh  terganggu, yaitu pengusulan Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Hal itu belum ada kejelasan untuk masyarakat pada umumnya, karena informasinya masih belum final. Usaha pemerintah daerah untuk tidak menyetuju usulan perbankan Aceh syariah menuai protes dari berbagai pihak termasuk protes yan6 dilancarkan oleh ulama-ulama Aceh. Menurut laporan media serambi indonesia versi Aceh, kekisruhan yan6 terjadi dapat merusak imej dan citra lembaga perbankan itu sendiri. Maka dari itu perlu peran dari manajemen perbankan dalam mengambil langkah-langkah yan6 dapat menghadapi berbagai problema tersebut supaya nasabah tetap manjadi nasabah yan6 loyal. Supaya nasabah tetap loyal dan setia pada Bank Aceh maka diperlukan strategi-strategi yan6 efektif guna mengangkat kepercayaan nasabah yan6 selama ini terusik dengan isu-isu publik. Berdasarkan  uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik mangangkat judul penelitian tentang “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uaian latar belakang di atas, maka penulis meumuskan masalahnya sebagai berikut:
  1. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe?
  2. Diantara variabel-variabel bauran pemasaran jasa, manakah variabel yan6 paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe.
  2. Untuk mengetahui dengan menganalisis variabel yan6 paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menabung pada PT. Bank Aceh Cabang Lhok Seumawe.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
  1. Sebagai bahan referensi dan bahan ajaran bagi penulis dan peneliti selanjutnya.
  2. Sebagai pustaka ilmu menyan6kut tentang bauran pemasaran jasa dalam ilmu ekonomi manajemen perbankan dan pemasaran jasa.
1.4.2 Manfaat Praktis
  1. Sebagai pengalaman pribadi penulis dalam memantapkan diri dalam menghadapi masa depan
  2. Sebagai bahan pertimbangan pihak perbankan Negara Indonesia khususnya dalam tata kelola lembaga perbankan.
Untuk file lengkap silakan hubungi : 085275077070

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli

Pengertian Pemasaran Jasa Dalam konsep pemasaran modern telah dikatakan bahwa titik tolak dari kegiatan pemasaran ialah mengetahui kebu...