Rabu, 15 November 2017

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli

Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen yaitu suatu tindakan yang tunjukkan oleh konsumen dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/ menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan (Sumarwan, 2008: 32).

Para pemasar membutuhkan informasi yang andal mengenai para konsumennya dan keterampilan khusus untuk menganalisis dan mengiterprestasikan informasi tersebut. Kebutuhan ini berkontribusi pada pengembangan perilaku konsumen.

Menurut Engel (2007:3) berpendapat bahwa : ”Perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan meng habiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.”

Sedangkan menurut Sumarwan (2008:34): “Perilaku konsumen yaitu semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.”

Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen yaitu:
  1. Perilaku konsumen yaitu dinamis, menekankan bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa satu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama sepanjang waktu, dan di pasar serta industri yang sama.
  2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, menekankan bahwa untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami yang dipikirkan (perilaku) oleh konsumen. Selain itu, kita juga harus memahami apa dan dimana peristiwa (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen.
  3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, menekankan bahwa konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga berkaitan dengan pertukaran.
Ada tiga pandangan yang berbeda dalam pendekatan perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu, menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:12) yaitu:
  1. Pandangan Biologic: Titik tolak pandangan ini yaitu fakta-fakta biologis yang dianggap amat   penting dalam menentukan siapa seorang individu dan apa yang dia lakukan. Segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan, yang kemudian ditunjukkan dalam bentuk perilaku tertentu, dikendalikan oleh kegiatan elektrik dan kimiawi yang ada di dalam otak dan bagian lain dari tubuh manusia. Jadi, “tubuh yang mengendalikan pikiran dan perasaan manusia” dan bukan sebaliknya.
  2. Pandangan Intra Psychis: Menurut pandangan ini, faktor-faktor biologis tidak dapat menjelaskan kesalahan perilaku seseorang yang di kendalikan oleh psyche. Para pendukung pandangan ini berusaha menjelaskan dengan pemahaman tentang apa yang terjadi “inside the individuals mind” daripada semata-mata memahami bagaimana otak seseorang berfungsi. Jadi, mereka lebih berminat terhadap proses mental dari pada proses biologis, sehingga dapat dikatakan menurut mereka “the mind dominates most bodily activities”, atau pikiran mendominasi apa yang dilakukan oleh tubuh manusia.
  3. Pandangan Socio-Behavioral: Inti dari pandangan ini yaitu bahwa tindakan atau emosi seseorang dapat dipahami melalui pengetahuan tentang apa yang telah dipelajari dari lingkungan sosialnya.”. Oleh karena itu, pendekatan yang paling tepat digunakan yaitu pendekatan holistik, yang artinya bahwa persepsi tentang manusia haruslah dibentuk dengan menggunakan ketiga pandangan tersebut secara simultan.
Ada tiga variabel dalam mempelajari perilaku konsumen, Mangkunegara (2006:4) yaitu:
  1. Variabel Stimulus: Variabel stimulus yaitu variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya: merek dan jenis barang, iklan, pramuniaga, penataan barang, dan ruangan toko.
  2. Variabel Respons: Variabel respons yaitu hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel stimulus respons sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
  3. Variabel Intervening: Variabel intervening yaitu variabel antara stimulus dan respons. Variabel ini yaitu faktor internal individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan variabel intervening yaitu untuk memodifikasi respons.
Menurut Engel (2007::67) bahwa”Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang, karena berbagai alasan, berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya yaitu pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta kebijakan publik.”
  1. Pemasaran: Pemasaran yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran invidual dan organisasional. Elemen kunci dalam definisi ini yaitu pertukaran antara pelanggan dan penyuplai. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
  2. Pendidikan dan Perlindungan Konsumen: Pihak lain pun ingin membentuk dan mempengaruhi perilaku konsumen, tetapi melakukannya dalam upaya membantu konsumen membeli secara bijaksana. Melalui pendidikan, konsumen dapat diajarkan bagaimana mendeteksi adanya penipuan dan penyalahgunaan lain serta dibuat sadar akan obat yang ada dan peluang untuk memperbaiki. Begitu pula siapa saja dapat mengambil manfaat dari wawasan yang lebih luas ke dalam strategi penghematan uang. Program pendidikan juga harus didasarkan pada penelitian terhadap motivasi dan perilaku bila program tersebut diharapkan relevan dengan dunia riil kehidupan konsumen. Tidak mengherankan, ekonom konsumen dan ekonom rumah tangga kini mendapat tempat di antara mahasiswa perilaku knsumen yang paling serius.
  3. Kebijakan Publik: Pendidikan saja tidak akan menjamin kesejahteraan konsumen. Dasar dari ekonomi usaha bebas (free-enterprise economy) yaitu hak konsumen mana pun untuk membuat pilihan yang terinformasi dan tidak terbatas dari suatu susunan alternatif. Bila hak ini dikurangi karena penyalahgunaan bisnis konsensus masyarakat menegaskan bahwa pemerintah wajib mempengaruhi pilihan konsumen melalui pembatasan dalam kekuatan monopoli dan melalui pengekangan kecurangan dalam praktek dagang lain yang tidak jujur.

Definisi/Pengertian Marketing Mix Menurut Para Ahli

Definisi/Pengertian Marketing Mix Menurut Para Ahli

Pengertian Marketing Mix
Marketing mix yaitu kombinasi variabel atau kegiatan yang yaitu inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Marketing mix yaitu variabel-variabel pemasaran yang terdiri, produk (product), harga (price), distribusi atau penempatan produk (place), dan promosi (promotion).

Fandy Tjiptono (2005:30) mengemukakan bahwa : ”Bauran pemasaran yaitu separangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.”
selanjutnya Indriyo Gitosudarmo (2008:182) mengatakan bahwa : “Bauran pemasaran atau marketing mix yaitu alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.”

Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumen dapat mengenal produk yang akan dibelinya kemudian menyenangi dan kemudian lalu melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas. Empat kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut konsep empat P atau bauran pemasaran (marketing mix) tersebut yaitu produk (product), Harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).

Berdasarkan uraian di atas, maka keempat bauran pemasaran (marketing mix) diuraikan satu persatu sebagai berikut :

a. Produk (product)
Produk yaitu barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen, misalnya dalam hal mutu, kemasan, dan lain-lainnya. Karena itu tugas bagian pemasaran tidak mudah, harus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan keinginan pasar (konsumen).

b. Harga (price)
Harga yaitu sejumlah kompensasi (uang maupun barang, kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Pada saat ini, bagi sebagian besar anggota masyarakat, harga masih menduduki tempat teratas sebagai penentu dalam keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Karena itu, penentuan harga yaitu salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah besarnya persentase laba yang diinginkan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi, secara umum akan kurang menguntungkan, karena pembeli dan volume penjualan berkurang. Akibatnya semua biaya yang telah dikeluarkan tidak tertutup, sehingga pada akhirnya perusahaan menderita rugi. Maka, salah satu prinsip dalam penentuan harga yaitu penitikberatan pada kemauan pembeli terhadap harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan beserta persentase laba yang diinginkan.

c. Promosi (promotion)
Promosi yaitu bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi yaitu kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.

d. Saluran distribusi (place)
Saluran distribusi yaitu saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya sudah ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada konsumen. Para penyalur dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar. Penentuan jumlah penyalur juga yaitu masalah yang penting untuk dipertimbangkan, dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan sifat produk yang ditawarkan. Barang kebutuhan sehari-hari, misalnya, membutuhkan banyak penyalur, sedangkan barang-barang berat seperti peralatan industri tidak demikian. Kesalahan dalam menentukan jumlah penyalur akan mendatangkan persoalan baru bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur yang terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian, dan biaya. Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan menentukan jumlah penyalur.

Selanjutnya Ahmad Subagyo (2010:2) bahwa ”Bauran pemasaran atau marketing mix yaitu sekumpulan peralatan pemasaran yang bekerja bersama untuk mempengaruhi pasar.” Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkan. Dalam hal ini produk tersebut harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya pembungkus yang menarik dari segi warna, mudah di bawah kesana-kemari atau agar eksklusif.

Selain itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta pemberian discount/potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.

Makalah Tumbuhan Berbiji Lengkap

Makalah Tumbuhan Berbiji 

Makalah Tumbuhan Berbiji
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya.

1.2.Rumusan Masalah
  1. Apa Devinisi Spermathopyta
  2. Apa ciri-ciri tumbuhan berbiji
  3. Klasifikasi tumbuhan berbiji
  4. Apa ciri-ciri tumbuhan berbiji
  5. Klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
  6. Apa ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup
  7. Klasifikasi tumbuhan berbiji tertutup
  8. Gambar perbedaan Monokotil dan Dikotil
  9. Contoh suku dan peran sumbuhan

1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui dan memahami devinisi Spermathophyta
  2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri tumbuhan berbiji
  3. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi tumbuhan berbiji
  4. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka
  5. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
  6. Untuk mengetahui dan memahami tumbuhan berbiji tertutup
  7. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup
  8. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi tumbuhan berbiji tertutup
  9. Untuk mengetahui dan memahami tumbuhan monokotil dan dikotil
  10. Untuk mengetahui dan memahami contoh, suku dan peranan tumbuhan monokotil dan dikotil.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Devinisi Spermatopytha ( Tumbuhan Berbiji )
Tumbuhan berbiji yaitu klompok tumbuhan yang hidup di darat, mempunyai akar, batang dan daun sejati, Tracheophyta, Autotrof, serta menghasilkan biji. Tumbuan bijib tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100meter misalnya pohon conifer ( sequoiaadendron giganteum )

2.1.1 Ciri-ciri tumbuhan berbiji :
  1. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu pohon misalnya : Jati, duku, kelapa, beringin, cemara. Perdu  misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
  2. Cara hidup : Fotoautotrof artinya mengola makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
  3. Habitat : Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat namun tumbhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya : Teratai
  4. Reproduksi : Terjadi secara aseksual ( Vegetatif ) dan Seksual ( Generatif )
  • Vegetatif  yaitu terjadinya indifidu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi dua macam yaitu Vegetatif alami: (Rhizoma akar tinggal, Sloton atau gragih umbi batan, umbi lapis umbi akar, tunas dan adventif ) dan Vegetative buatan ( Mencangkok, stek, okulasi, mengenten, merunduk )
  • Generatif yaitu terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet, yang disebut pembuahan ( Fertilisasi ) Pembuahan akan terjadi kalau didahului proses penyerbukan. 

2.1.2 Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

1. Tumbuhan Berbiji Terbuka ( Gymnospermae )
Gimnospermae yaitu tumbuhan yang bijinya tidak di tutupi oleh bakal buah

Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji Terbuka
  • Pada umumnya perdu atau pohon tidak ada yang berupa herba batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
  • Bentuk perakaran tunggang
  • Daun sempit, tebal dan kaku
  • ulang daun tidak beraneka ragam
  • Tidak mempunyai bunga sejati
  • Alat perkembang biakannya berbentuk kerucut yang disebut Strobilus atau runjung
  • Alat klamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam Strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam Strobilus betina
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Terbuka                

a. Cycadinae
Ciri khas yaitu batang tidak bercabang daunnya majemuk tersusun sebagai tajung di puncak pohon merupakan tumbuhan berumah dua, artinya mempunyai strobilus jantan saja atau strobilus betina saja,

Contoh : Zamia furfuracea, Cycasrevoluta dan Cycasrumphii      
( Pakis Haji )

b. Ginkgoinae
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal bii dihasilkan oleh idividu yang berlainan. Anggota klompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba

c. Coniferinae
Coniferinae berarti tumbuhan pembawa kerucut karena alat perkembang biakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yangtermasuk kelompok ini mempunyai cirri selalu hijau sepanjang tahun ( evergreen ).
Contoh ;
  • Agathis alba ( dammar )
  • Pinus mercusii ( pinus )
  • Cupressus sp
  • Araucariasp 
  • Sequuoia sp 
  • Juniperus sp
  • Taxus sp.
d. Gnetinae
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana ( tumbuhan pemanjat ) dan pohon. Daun berbentuk oval atau lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip.
 Pada Xiloem terdapat Trakea dan Floem tidak mempunyai sel pengirim. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi suda dapat disebut bunga. Contoh yang terkenal dari kelompok ini yaitu Gnetum gnemon ( Melinjo)

Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Angiospermae  berasal dari 2 kata yaitu Angios yang artinya tertutup dan sperma yang artinya biji. Sehingga kita dapat simpulkan Angiospermae yaitu golongan tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan berbiji tertutup atau tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah . Angiospermae mempunyai nama lain Magnoliophyta dan lawannya yaitu Gymnospermae.

Ciri-ciri Yang Dimiliki Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Angiospermae mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
  1. Bakal biji diselubungi daun buah ( karpela )Berupa herba, perdu, atau pohon
  2. Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap (terdapat kelopak bunga, mahkota bunga, serta alat kelamin berupa benang sari dan putik)
  3. Mempunyai pembulu Xylem dan Floem
  4. Embrio tersimpan didalam bakal biji
  5. Habitat berupa semak, herba, perdu atau pohon
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1. Kelas Monocotyledoneae.
Monocotyledoneae yaitu tumbuhan berbunga yang menghasilkan biji dengan 1 kotiledon.

Ciri-ciri Monocotyledoneae :
  1. Berbiji tunggal (hanya mempunyai satu daun lembaga),berakar serabut,batang sama besar dan tidak bercabang`
  2. Daun tunggal berpelepah,bertulang sejajar,bagian bunga kelipatan tiga (trimer)
  3. Akar dan Batang tidak berkambium
  4. Xylem dan Floem tersebar.
  5. Warna tidak mencolok
  6. Ruas-ruas batang jelas
2. Kelas Dicotyledoneae
Yaitu tumbuhan berbunga (angispermae) yang menghasilkan biji dengan 2 kotiledon dan dapat mengalami pertumbuhan eksogen, seperti pertumbuhan pada batang akibat dari penebalan kambium.

Ciri-ciri Dicotyledoneae :
  1. Mempunyai daun lembaga (dikotiledom)
  2. Batang umumnya bercabang
  3. Tulang daun menjari atau menyirip
  4. Mempunyai cambium sehingga agar dan batang bertambah besar,jaringan ikat pembuluh xylem dan floem pada akar dan batang tersusun dalam lingkaran
  5. Mempunyai system akar tunggang.
Gambar Perbedaan Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil
Perbedaan Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gambar Contoh,Suku-Suku Dan Peran Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil
Contoh,Suku-Suku Dan Peran Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Contoh dan peranan tumbuhan Monokotil
  1. Oryza sativa ( Padi )
  2. Zea mays ( Jagung )
  3. Musa paradisiacal ( Pisang ).
Sama-sama digunakan sebagai bahan makanan.
  1. Elaeis ( Kelapa Sawit ) Bisa digunakan sebagai bahan kosmetik.
Contoh dan peranan tumbuhan Dikotil
  1. Mangifera indica ( Mangga)
  2. Psidium guajava ( Jambu Biji )
  3. Nephelium lappaceum ( Rambutan )
Dapat dijadikan sebagai bahan makan
  1. Gossypium hirsutum ( kapas)
Dapat digunakan sebagai bahan sandang

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan Monokotil diantaranya:
  1. Rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.
  2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak.
  3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas.
Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan Dikotil diantaranya:
  1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet,  puring.
  2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah.
  3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung.
  4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
  5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Tumbuhan Berbiji terbagi menjadi dua, yaitu :
  1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya tidak di tutupi oleh bakal buah
  2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah
 Berdasarkan jumlah keping bijinya tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua kelas yaitu:
  1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
  2. Tumbuhan berkeping biji dua (dikotyledonae)
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawab kan


DAFTAR PUSTAKA

Falahuddin,Irham.dkk.2014.Biologi Dasar.Palembang:ExcellentPublishing Palembang
Campbell,Neil.A.& Jane B. Reece.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga
http://www.wikipedia.com/

Makalah Aborsi Terbaru dan Terlengkap

Makalah Aborsi

Makalah Aborsi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Aborsi yaitu kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.

Menurut Potter&Perry (2010), setengah dari kehamilan di Amerika Serikat yaitu tidak direncanakan; sebagian besar kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada remaja, wanita berusia di atas 40 tahun, dan wanita Afrika-Amerika yang berpenghasilan rendah. Hampir setengah dari kehamilan yang tidak diharapkan berakhir dengan aborsi.

Sementara itu, kendati dilarang, baik oleh KUHP, UU, maupun fatwa MUI atau majelis tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi (pengguguran kandungan) di Indonesia tetap tinggi dan mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya dan sebagian besar dilakukan oleh para remaja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pendidikan tentang sex dan pergaulan bebas serta dampaknya, baik dari segi kesehatan maupun social kepada masyarakat khususnya remaja. Selain itu, pengawasan orang tua juga mempunyai peran yang sangat penting dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkan yang merupakan akibat dari pergaulan bebas tersebut yang tidak sedikit berakhir dengan tindakan aborsi.

Aborsi atau pengguguran kandungan seringkali identik dengan hal-hal negatif bagi orang-orang awam. Bagi mereka, aborsi yaitu tindakan dosa, melanggar hukum dan sebagainya. Namun, sebenarnya tidak semua aborsi merupakan tindakan yang negatif karena ada kalanya aborsi dianjurkan oleh dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yang lebih baik.

Dalam kasus aborsi yang dianjurkan dokter, perawat tak hanya sebagai conselor atau peran dan fungsi perawat yang lain, tetapi juga dapat menjalankan prinsip dan asas etik keperawatan yang ada untuk membantu pasien menghadapi pilihan yang telah dipilih (aborsi). Selanjutnya, dalam makalah ini kami akan membahas tentang aborsi beserta dampaknya sekaligus peran orang tua untuk menghindari hal-hal tersebut

1.2 Tujuan Penulisan
  • Mengetahui definisi aborsi
  • Mengetahui faktor yang mendorong terjadinya aborsi
  • Mengetahui dampak aborsi
  • Mengetahui contoh kasus aborsi yang terjadi di Indonesia
  • Mengetahui menanggapi kasus yang ada berdasarkan prinsip dan asas etik keperawatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Aborsi
Aborsi yaitu kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.

2.2 Jenis Aborsi
Klasifikasi abortus atau aborsi berdasarkan dunia kedokteran, yaitu:
Abortus spontanea
Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan/pengeluaran janin secara spontan sebelum janin dianggap mampu bertahan hidup. Aborsi ini dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Abortus imminens, pada kehamilan kurang dari 20 minggu terjadi perdarahan dari uterus atau rahim, dimana janin masih didalam rahim, serta leher rahim belum melebar (tanpa dilatasi serviks).
  2. Abortus insipiens, berarti bahwa kehamilan mustahil untuk dilanjutkan. Seringkali terdapat pendarahan per vagina hebat karena area plasenta yang luas terlepas dari dinding uterus
  3. Abortus inkompletus, keluarnya sebagian organ janin yang berusia sebelum 20 minggu, namun organ janin masih tertinggal didalam rahim
  4. Abortus kompletus, semua hasil konsepsi(pembuahan) sudah di keluarkan. Hal ini cenderung terjadi pada usia delapan minggu pertama kehamilan.
Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis yaitu pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

Aborsi terapeutik / Abortus Provocatus therapeuticum yaitu pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

2.3 Penyebab Tindakan Aborsi
Setiap tindakan pasti ada yang menyebabkannya. Berikut beberapa penyebab aborsi dilakukan :
  1. Umur
  2. Incest (hubungan seks sedarah) seperti tindak pemerkosaan  yang dilakukan oleh ayah kepada anaknya.
  3. Kehamilan tak diinginkan (KTD) seperti hamil diluar nikah
  4. Paritas ibu
  5. Adanya penyakit kronis atau indikasi medis
  6. Aktivitas seksual di usia muda
  7. Kurangnya pengetahuan tentang dampak aborsi
  8. Perspektif sosiokultural dan agama
  9. ingkat pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi rendah
  10. Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak dari aborsi yang tidak aman

2.4 Resiko Aborsi
Aborsi mempunyai resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar apabila dikatakan bahwa apabila seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini yaitu informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:

a. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
Pada saat melakukan aborsi  dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
  1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
  2. Infeksi serius disekitar kandungan
  3.  Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
  4. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
  5. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
  6. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
  7. Kanker hati (Liver Cancer)
  8. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
  9. Beresiko menjadi mandul/tidak mampu mempunyai keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
  10. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
  11.  Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

b. Resiko gangguan psikologis
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang mempunyai resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga mempunyai dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Pasca-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
  1. Kehilangan harga diri
  2. Merasa diasing di masyarakat
  3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
  4. Ingin melakukan bunuh diri
  5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
  6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya. Rasa bersalah tersebut dapat menyebabkan stres psikis atau emosional, yaitu stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis (Hidayat, 2007).

2.5 Undang-undang yang mengatur mengenai aborsi
Mengenai aborsi, dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut:
  1. Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.
  2. Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Apabila perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
  3. Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Apabila perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
  4. Pasal 349 : “Apabila seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan”.

2.6 Legalitas Aborsi dalam Kondisi Khusus menurut Undang-Undang
Abortus buatan, apabila ditinjau dari aspek hukum dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni :

a. Abortus buatan legal (Abortus provocatus therapcutius)
Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya, seperti menyelamatkan nyawa/menyembuhkan si ibu.

b. Abortus buatan ilegal
Yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tindakan pengguguran kandungan yang disengaja digolongkan ke dalam kejahatan terhadap nyawa (Bab XIX pasal 346 s/d 249). Namun dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan pada pasal 15 ayat (1) dinyatakan bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. Kemudian pada ayat (2) menyebutkan tindakan medis tertentu dapat dilakukan :
  1. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut
  2. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kemampuan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta pertimbangan tim ahli
  3. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan serta suami dan keluarga.

2.7 Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindari Kejadian Aborsi Tidak aman (Ilegal)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir serta mencegah terjadinya tindakan aborsi yang tidak aman/illegal, diantaranya yaitu sebagai berikut :
  1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya dikalangan remaja tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif yang memberikan informasi tentang seksualitas, kontrasepsi dan hubungan gender.
  2. Memotivasi kepada orang tua untuk ikut mengambil peran dalam mengawasi anak-anaknya dalam bergaul
  3. Menyediakan layanan konseling yang berkualitas tinggi yang dapat memberikan informasi yang akurat tentang aborsi dan bahayanya bagi kesehatan
  4. Bekerja sama dengan semua pihak yang terkait seperti sekolah-sekolah, puskesmas dan lain-lain dalam menurunkan angka aborsi yang ada.
  5. Menyediakan sarana atau tempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi syarat
Selain hal-hal tersebut di atas, ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu sebagai berikut :
  1. Memberikan pendidikan sex dini yang sesuai kepada anak-anaknya
  2. Melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak-anaknya
  3. Menanamkan moral dan etika yang baik untuk menghindari hal-hal yang melanggar aturan/hukum, baik di masyarakat bahkan di dalam Negara.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  • Aborsi yaitu kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu atu sebelum janin diberi kesempatan untuk hidup.
  • Aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dibenarkan dalam kondisi apapun kecuali untuk kemaslahatan si ibu. Hal ini sudah di atur dalam hokum Negara.
  • Aborsi mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi seorang yang melakukanya, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Selain itu aborsi yang tidak memenuhi syarat dan tidak dilakukan oleh ahlinya dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi yang sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.
3.2 Saran
Seorang tenaga medis harus lebih sering memberikan pendidikan kesehatan khususnya tentang aborsi dan dampaknya terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat pengetahuan dan mempunyai persepsi yang benar akan hal tersebut dan diharapkan dapat menurunkan angka kejadian aborsi baik secara legal maupun illegal

DAFTAR PUSTAKA

  • Msruroh dan Mudzakkir, 2009. Panduan Lengkap Kebidanan dan Keperawatan.Merkid Press. Yogyakarta
  • Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
  • Tiar, Estu dkk. 2011. Manajemen Aborsi Inkomplet. Modul Kebidanan/WHO, Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
  • Aborsi.org. 2004. Resiko Aborsi. Alamat : http://www.aborsi.org/resiko.htm.
  • Kompas.com.2012. Mahasiswa Aborsi Pakai Pil Sakit Kepala. Alamat : http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/03/15561555/Mahasiswi.Aborsi.Pakai.Pil.Sakit.Kepala

Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli

Pengertian Pemasaran Jasa Dalam konsep pemasaran modern telah dikatakan bahwa titik tolak dari kegiatan pemasaran ialah mengetahui kebu...