Senin, 25 September 2017

Definisi / Pengertian Analisis Rasio Keuangan, Jenis Serta Rumusnya

 Pengertian Analisis Rasio Keuangan, Jenis Serta Rumusnya
Definisi / Pengertian Analisis Rasio Keuangan, Jenis Serta Rumusnya ~ Pengertian Analisis rasio keuangan yaitu membandingkan angka-angka yg ada dalam laporan keuangan  untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu.

James C Van Horne dikutip dari kasmir (2008:104) :  definisi rasio keuangan merupakan indeks yg menghubungkan dua angka akuntansi & diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan & penggunaannya, begitu pula  perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya. Berikut ini yaitu bentuk– bentuk rasio keuangan :

Analisis Rasio Keuangan

Salah satu metode yg dapat dilakukan untuk menganalisa laporan keuangan yaitu analisis rasio. Analisis rasio yaitu cara analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yg ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keungan yaitu untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, & kemungkinannya di masa depan.

Menurut Irawati (2005 : 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bi&g manajemen keuangan yg dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu  , ataupun hasil-hasil usaha dari suatau perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yg diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan 

1.  Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Menurut Rahardjo (2007 : 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :
  • Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yg menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.  
  • Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yg menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.  
  • Rasio Aktivitas (activity ratios), yg menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.  
  • Rasio Profitabilitas & Rentabilitas (profitability ratios), yg menunjukka tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. 
  • Rasio Investasi (investment ratios), yg menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham & obligasi. 

a. Rasio Likuiditas 
Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129):  menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yg menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk  mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yg segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yg tersedia

                      Aktiva  Lancar
Current ratio = ----------------------- x 100%
                        Hutang  Lancar

b) Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Rasio  cepat merupakan rasio yg menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

                      Aktiva  Lancar −Persediaan
Quick Ratio = --------------------------------- x
                            Hutang  Lancar


b. Rasio Aktivitas 
Rasio aktivitas merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yg dimilikinya.

Dalam analisa aktivitas rasio yg digunakan yaitu:
a) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan.  Rumusnya

                                     Harga  Pokok  Penjualan
Inventory Turn-over = --------------------------------- x 1 kali
                                                Persediaan


b) Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)
Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.

                                     Penjualan
Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali
                                     Modal  Aktiva

c. Rasio Solvabilitas  
Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008),
Rasio Solvabilitas yaitu rasio yg digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang & mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yg digunakan yaitu:

a) Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio) Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumusnya dibawah ini

                                  Total  hutang
Debt to assets ratio = ----------------------- x 100%
                                  Modal  Aktiva

b) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yg diberikan oleh pemilik  perusahaan, guna mengetahui jumlah &a yg disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.

                                  Total  hutang
Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%
                                  Modal  Sendiri

d. Rasio Profitabilitas  
Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304),  “Rasio profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan mendapatkan laba  melalui semua kemampuan, & sumber yg ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang & sebagainya”.

a)  Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor yaitu ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.

                                        Laba Kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
                                         Penjualan

b) Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
Margin laba operasi yaitu ukuran  persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya & pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga & pajak, atau laba bersih yg dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

                                      Laba  setelah  pajak
Operating Profit Margin = ----------------------- x 100%
                                             Penjualan

c) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Margin laba bersih yaitu ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya & pengeluaran, termasuk bunga & pajak.

                              Laba  setelah  pajak
Net Profit Margin = ----------------------- x 100%
                                   Penjualan


Referensi
  • Kasmir, 2008,  Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.
  • Irawati Susan, 2005, Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung
  • Rahardjo, Budi, 2007, Keuangan & Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli

Pengertian Pemasaran Jasa Dalam konsep pemasaran modern telah dikatakan bahwa titik tolak dari kegiatan pemasaran ialah mengetahui kebu...